Komisi VI Dorong PTPN Perbaiki Kinerja

24-11-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron saat kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI di Surabaya, Jatim, Senin (23/11/2020). Foto : Nadia/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti kinerja PT. Perkebunan Nusantara X, XI dan XII yang dinilai tidak terlalu mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Herman mengusulkan agar PTPN membuat klaster berdasarkan komoditas saja. Dimana, jika PTPN mengambil multi commodity dan di-clustering, kinerja PTPN secara korporasi tidak akan terlihat.

 

“Saya juga tadi meminta coba dibuat cluster perkomoditas saja. Kalau komoditasnya gula, ya gula dikumpulin di situ dan dikonsolidasikan. Yang komoditasnya sawit, ya dikumpulin perkomoditas. Kalau dia multi komoditas, kemudian di-clustering itu menurut saya juga tidak akan kelihatan kinerja dari korporasinya. Biarkan mereka (klaster komoditas) berkompetisi,” kata Herman di Surabaya, Jatim, Senin (23/11/2020).

 

Herman juga menambahkan, PTPN I sampai dengan PTPN XIV saat ini saling berkompetisi. PTPN manapun yang mampu menghasilkan keuntungan, maka berhak menjadi holding. Dirinya Herman menilai holding ini ini sebagai bagian dari penghargaan kepada direksi maupun korporasi yang mampu menunjukkan kinerja lebih baik.

 

“Ini yang menurut saya yang menjadi sorotan dan konklusinya adalah memang semuanya terdampak oleh Covid. Saya kira yang harus dipersiapkan roadmap-nya. Kementerian BUMN harus menunjang kesiapan korporasi pada waktu dan situasi pandemi maupun nanti pasca pandemi,” terang politisi Fraksi Partai Demokrat itu.

 

Senada dengan Herman, Anggota Komisi VI DPR RI Nasril Bahar menilai PTPN ini seolah hidup segan mati tak mau. Dimana, aset yang dimiliki cukup besar, namun keuntungannya kecil sekali. Belum lagi komoditas-komoditas yang ditanam hampir tidak efektif dan tidak layak untuk dikembangkan. Seperti kakao yang terus menerus merugi, kopi yang sudah dikuasai oleh masyarakat.

 

Di Jawa Timur sendiri tanaman andalan dari PTPN X, XI dan XII adalah tebu. Oleh karenanya Nasril meminta PTPN fokus saja di tanaman Tebu. “Tanaman tebu di Jawa Tengah, Surabaya dan Jawa Timur ini merupakan sangat baik, karena secara geografis berada di ketinggian 500 mdpl sehingga sangat layak untuk ditanami tebu,” ucapnya. Dimana, jika terus dikembangkan potensi tanaman tebu ini bisa mendukung swasembada gula. (ndy/es)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...